Tidak Bisa Tidur Karena Teringat Neraka

Di antara orang-orang yang takut tidak dapat tidur karena teringat neraka adalah berikut ini.

Asad bin Wada’ah mengatakan bahwa Syadda bin Aus bertingkah seperti biji di atas penggorengan. Ia pun berkata, ”Ya, Allah ingatanku akan neraka menghalangiku untuk tidur.” Ia pun melaksanakan shalat.

Abu Sulaiman Ad-Darani mengatakan bahwa Thawus suatu ketika menggelar tikar, kemudian tiduran di atasnya. Ia tiba-tiba menggelepar seperti biji di atas penggorengan. Ia pun meloncat dan segera menghadap kiblat sampai shubuh. Ia berkata, ”Tidurnya ahli ibadah mengingatkan akan neraka.”

Malik bin Dinar mengatakan bahwa anak perempuan Ae-Rabi’ bin Khaitsam bertanya, ”Ayahku, mengapa engkau tidak tidur seperti orang lain?” Ia menjawab, ”Sesungguhnya neraka tidak membiarkan ayahmu untuk tidur.”

Jika malam sudah tiba, Shafwab bin Muharraz melenguh seperti anak sapi. Ia berkata, ”Takut neraka menghalangiku untuk berbaring.”

‘Amir bin ‘Abdullah berkata, ”Saya kagum dengan surga yang para pencarinya tidak tidur. Saya kagum dengan neraka yang para penghindarnya tidak tidur.” Jika malam telah tiba, ia berkata, ”Panas neraka menjauhkanku untuk tidur.” Ia pun tak bisa tidur sampai shubuh. Jika siang telah tiba, ia berkata, ”Panas neraka menjauhkanku untuk tidur.” Ia pun tak bisa tidur sampai sore.

Diriwayatkan pula bahwa ‘Amar bin Abdullah meletakkan biji-bijian di atas penggorengan. Ia kemudian memanggil, ”Ya Allah, sesungguhnya neraka telah menghalangiku untuk tidur. Maka, ampunilah saya.”

‘Amir bin ‘Abdullah pernah di tanya, ”Mengapa engkau tidak tidur?” Ia menjawab, ”Ingatanku akan neraka tidak membiarkanku untuk tidur.”

Al-Hurar bin Hishn Al-Fazari mengatkan bahwa ia pernah melihat seorang tua dari Bani Fazari yang di perintah oleh Khalid bin ‘Abdillah dengan imbalan 100.000, tetapi ia menolaknya. Ia berkata, ”Ingatanku akan neraka telah menjauhkan manisnya dunia dari hatiku.” ketika orang-orang terlelap tidur, ia malah berdiri shalat sambil berteriak, ”Neraka… neraka… neraka!”

Seorang lelaki dari kalangan mawali selalu begadang dan menangis. Tuannya mencelanya, ”Engkau merusak dirimu.” Jika di ingatkan akan surga, rasa rindunya berkepanjangan. Namun, ketika di ingatkan akan neraka, tidurnya berkepanjangan.

Diriwayatkan dari Abu Mahdi. Ia berkata, Sufyan Ats-Tsauri tidak tidur kecuali pada awal malam. Ia lalu terbangun dengan perasaan sangat terkejut dan berkata, ”Neraka… neraka… neraka, ingatanku akan neraka telah melupakanku untuk tidur dan syahwat.” Ia kemudian mengambil wudhu. Setelah berwudhu, ia berdoa, ”Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Tahu akan hajatku. Saya tidak minta apa-apa, selain memohon agar Engkau membebaskanku dari Neraka.”

Untuk makna inilah ‘Abdullah bin Al-Mubarak, semoga Allah merahmatinya, berkata:

”Jika malam sudah gelap, mereka bersungguh-sungguh sehingga malam berlalu, sedangkan mereka sedang rukuk.

Rasa takut telah mengusir keinginan untuk tidur, mereka pun melaksanakan shalat.

Sementara mereka yang merasa aman di dunia tidur terlelap.”

Ibnu Al-mubarak pun berkata:

”Alas tidur mereka adalah kain sebelah kanan yang sedang di pakainya, sedangkan bantalnya adalah lengannya.

Malam hari mereka diisi dengan rasa takut, tempat tidurnya hanyalah sarang burung yang di anyam.

Warna kulitnya kuning, seolah-olah wajahnya tinggi, tubuhnya kering-kerontang.

(Tubuhnya) Tipis bagaikan pedang, karena kesungguhan dan begadang.

Berdiri shalat karena Allah, sedangkan orang-orang tidur.

Mereka menangis dan terkadang berteriak, tatkala orang-orang tidur di pembaringan.

Mereka senantiasa berdzikir.

Matanya bercucuran karena takut kepada Allah.”

Ubad bin Ziyad At-Taimi mempunyai beberapa saudara yang ahli ibadah. Wabah kemudian menyerang mereka. Ziyad kemudian memuliakan mereka. Ia berkata mengenai mereka:

”Para pemula yang terpencar kekhusyukan dari mereka,

Mereka semuanya paham terhadap Al-Qur’an.

Tahajud menyebabakan kulitnya kering.

Warna kuning dan terlihat tinggal tulang.

Mereka menjauhi tempat tidur karena takut, sedangkan orang-orang tidur nyenyak.

Mereka menangis dan mengerang di malam hari, berpuasa di siang hari,

Mereka membaca Al-Qur’an yang tidak ada keraguan di dalamnya, dan begadang sambil bersujud dan shalat.”

Maha Benar ALLAH dengan segala Firmannya, Ampunilah kami Ya ALLAH, Hindarkanlah azab Neraka dai kami Ya Allah

Artikel Terkait :

Peringatan Tentang Neraka dari Al Qur’an Untuk Semua Manusia.

Takutlah akan Neraka…! Selamatkanlah Diri Kalian Dari Neraka…! Larilah dari Neraka..!

Road To Hell – JAlan Ke Neraka : Kegelisahan Orang-orang Beriman yang Takut Siksa dan Azab Neraka

The Road to Hell – Jalan ke Neraka : Doa Memohon Surga kepada Allah dan Doa Berlindung kepada Allah dari Neraka dalam Shalat.

The Road To Hell – Jalan Ke Neraka : Tidak ada yang Selamat dari Siksa Neraka dan Azab Neraka

The Road To Hell – Jalan Ke Neraka : Kadar Minimal Kewajiban Takut pada Siksa dan Azab Neraka.

The Road To Hell – Jalan Ke Neraka : Berguncang Ketika Melihat Api

Neraka di Ciptakan Untukku, Sahabat-sahabatku, Saudara-saudaraku dari Kalangan jin dan manusia.

Road To Hell – Jalan Ke Neraka : Pernyataan Mr. Thomas Carlyle, Tuan Washington Irvink dan Monsier Gustave Gibbon terhadap Al Qur’an

Penghuni neraka Jahanam yang telah dibebaskan oleh Dzat Yang Maha Pemurah dari neraka

Cerita Gadis Jilbab : Ketika Sang Gadis Jilbab Membuka Rahasia Dirinya dan Menggetarkan …….

Ruang Tukar Link Text dan Tukar Banner Link Untuk Sahabatku

Dan Mereka di Lemparkan Ke Neraka dengan Belenggu !!!

The Road To Hell – Jalan Ke Neraka : ”Sesungguhnya orang-orang yang Berdosa Kekal di Dalam Siksa dan Azab Neraka Jahanam.

Walhamdulillahi Rabbil’alamin

Takut Tertawa karena Takut Siksa dan Azab Neraka

Di antara orang-orang yang tidak tertawa karena takut neraka adalah berkiut ini.

Isma’il As-Sadi mengatakan bahwa Al-Hajjaj pernah menegur Sa’id bin Jubair, ”Saya dapat kabar bahwa engkau tidak pernah tertawa sama sekali.” Sa’id menjawab, ”Bagaimana aku bisa tertawa, sementara Jahanam telah di nyalakan, belenggu telah di bentangkan, dan para penjaga neraka telah disiapkan!”

‘Utsman bin Abdul Hamid bercerita bahwa kebakaran terjadi di salah satu tetangga Ghazwan. Ia lalu ikut membantu memadamkannya. Ketika bara api mengenai salah satu jarinya, ia berkata, ”Aduh… api dunia telah menyakitiku. Demi Allah, aku tidak akan membiarkan diriku tertawa sebelum aku tahu apakah selamat atau tidak dari Jahanam.”

Sekelompok ulama salaf berjanji kepada Allah untuk tidak tertawa selamanya sebelum tahu kepasatian tempat kembalinya, surga atau neraka. Di antara mereka adalah Jum’ah Ad-Dausi, Ar-Rabi’ bin Hirasy dan saudaranya Raba’i, Aslam Al-‘Ijli, Wuhaib bin Al-Warad, dan lainnya.

Yazid Al-Raqasy, meriwayatkan dari Anas. Ia berkata, ”Ketika di israkan dan di temani oleh Jibril, Rasulullah SAW, mendengar suara benda yang jatuh. Beliau bertanya, Wahai Jibril, suara apa itu?” Jibril menjawab, ”Itu adalah suara batu yang di lemparkan oleh Allah dari tepi Jahanam. Batu itu meluncur ke dasar Jahanam selama 70 tahun perjalanan untuk sampai dasarnya. Suara itulah yang baru engkau dengar.” Sejak itu, beliau tidak tertawa, kecuali tersenyum sampai wafatnya.”

Akan dijelaskan pada saatnya insya Allah tentang keengganan para malaikat untuk tertawa semenjak di ciptakan.

Dalam hadis panjang yang diriwayatkan oleh Abdi Dzar di sebutkan riwayat dari Nabi Muhammad SAW. Ia bertanya kepada Nabi Muhammad, ”Wahai Rasulullah, apa saja isi mushaf Musa?” Beliau menjawab, ”Semuanya merupakan ibrah. Sungguh aneh, orang yang meyakini kematian, tetapi masih bisa bahagia. Heran orang yang meyakini neraka, tetapi masih bisa tertawa.” hadis ini di keluarkan pula oleh Ibnu Hibban, dalam Shahihnya, dan lainnya.

Maha Benar ALLAH dengan segala Firmannya, Ampunilah kami Ya ALLAH, Hindarkanlah azab Neraka dai kami Ya Allah

Artikel Terkait :

Peringatan Tentang Neraka dari Al Qur’an Untuk Semua Manusia.

Takutlah akan Neraka…! Selamatkanlah Diri Kalian Dari Neraka…! Larilah dari Neraka..!

Road To Hell – JAlan Ke Neraka : Kegelisahan Orang-orang Beriman yang Takut Siksa dan Azab Neraka

The Road to Hell – Jalan ke Neraka : Doa Memohon Surga kepada Allah dan Doa Berlindung kepada Allah dari Neraka dalam Shalat.
The Road To Hell – Jalan Ke Neraka : Tidak ada yang Selamat dari Siksa Neraka dan Azab Neraka
The Road To Hell – Jalan Ke Neraka : Kadar Minimal Kewajiban Takut pada Siksa dan Azab Neraka.
The Road To Hell – Jalan Ke Neraka : Berguncang Ketika Melihat Api
Neraka di Ciptakan Untukku, Sahabat-sahabatku, Saudara-saudaraku dari Kalangan jin dan manusia.
Road To Hell – Jalan Ke Neraka : Pernyataan Mr. Thomas Carlyle, Tuan Washington Irvink dan Monsier Gustave Gibbon terhadap Al Qur’an
Penghuni neraka Jahanam yang telah dibebaskan oleh Dzat Yang Maha Pemurah dari neraka
Cerita Gadis Jilbab : Ketika Sang Gadis Jilbab Membuka Rahasia Dirinya dan Menggetarkan …….
Ruang Tukar Link Text dan Tukar Banner Link Untuk Sahabatku
Dan Mereka di Lemparkan Ke Neraka dengan Belenggu !!!
The Road To Hell – Jalan Ke Neraka : ”Sesungguhnya orang-orang yang Berdosa Kekal di Dalam Siksa dan Azab Neraka Jahanam.

Walhamdulillahi Rabbil’alamin

Berguncang Ketika Melihat Api, Karena Takut Neraka

Diantara ulama salaf, ada yang berguncang keadaannya ketika melihat api.

Allah SWT. berfirman:

Download Mp3

na h nu ja’aln aa h aa ta dz kiratan wamat aa ‘an lilmuqwiin a

73. Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir. surah / surat : Al-Waaqi’ah Ayat : 73

Mujahid dan lainnya berkata : ”Yakni, api di dunia sesungguhnya merupakan peringatan akan neraka di akherat.”

Abu Hayyan At-Taimi berkata, ”Saya mendengar bahwa suatu ketika ‘Abdullah bin Mas’ud melewati sekelompok tukang pandai besi yang sedang mengeluarkan besi dari bara api. Ia lalu menatapnya dan menangis.”

Diriwayatkan dari ‘Atha’ Al-Kharasani bahwa Uwais Al-Qarni berdiri di tempat tukang pandai besi. Ia memerhatikan bagaimana tukang pandai itu meniup selongsong ke api. Ketika mendengar suara api, ia menjerit lalu tak sadarkan diri.

Diriwayatkan dari Ibnu Abi Adz-Dzubab bahwa Thalhah dan Zaid suatu ketika melintasi tukang pandai besi. Keduanya lalu diam memerhatikan tukang pandai besi itu. Lalu mereka pun menangis.

Al-A’masy berkata, ”Telah memberitakan kepadaku orang yang melihat Ar-Rabi’ bin Khitsam melintasi tukang pandai besi. Ia lalu memerhatikan bara api. Tiba-tiba ia jatuh bersungkur.”

Mathar Al-Warraq berkata, ”Jum’ah dan Haram bin Hayyan suatu ketika jalan-jalan pagi. Ketika melintasi tukang pandai besi, mereka memerhatikan tukang pandai besi itu meniup selongsong. Mereka lalu diam dan menangis.”

Diriwayatkan dari Al-‘Ala bin Muhammad. Ia berkata, ”Suatu ketika saya menemui ‘Atha’ As-Sulami. Saya menyaksikan ia sedang tak sadarkan diri. Saya bertanya kepada istrinya, ”Apa yang terjadi?” Ia menjawab, ”Ia melihat tetangga sedang menyalakan api, lalu ia tak sadarkan diri.”

Diriwayatkan dari Mu’awiyah Al-Kindi. Ia berkata, ”Suatu ketika ‘Atha As-Sulami berpapasan dengan seorang anak kecil yang sedang membawa bara api. Tiba-tiab, angin bertiup kencang meniup bara api itu dan menimbulkan suara. Ketika mendengar suara itu, ‘Atha’ tak sadarkan diri.”

Al-Hasan berkata, ”Suatu ketika, ”Umar menyalakan api. Ia lalu mendekatkan kedua tangannya pada api tersebut sampai berkata, ”Wahai Ibnuk Khaththab, apakah engkau kuat menahan panasnya api.”

Al-Ahnaf bin Qais biasa mengahampiri lentera di malam hari. Ia lalu meletakkan jari-jarinya di lentera itu kemudian mengerang. Ia lalu berkata kepada dirinya sendiri, ”Wahai Hunaif, apa yang mendorongmu melakukan ini… Pada hari ini…? Apa yang mendoeongmu melakukan ini.. pada hari …?”

Al-Bakhtari bin Haritsah, bercerita bahwa pada suatu ketika ia menemui seorang ahli ibadah. Tiba-tiba, ahli ibadah itu menyalakan api lalu mencela dirinya. Ia terus lakukan hal itu sampai meninggal dunia.

Banyak di antara orang sholeh yang mengingat neraka dan berbagai macam siksanya dengan cara melihat sesuatu yang mirip dengannya di dunia, seperti melihat lautan dan ombaknya, benda-benda yang di panggang, yangisan anak kecil, merasakan panas dan dingin, dan lain sebagainya. Kami akan membahasnya lebih pada pembahasan di posting selanjutnya.

Telah disebutkan ada di antara mereka yang masuk kamar mandi sekadar untuk mengingat neraka. Laits telah meriwayatkan bahwa Thalhah pernah bercerita, ”Seorang lelaki pergi di siang hari yang sangat panas melepaskan pakaiannya dan membiarkan badannya di sengat panas matahari. Ia berkata kepada dirinya, ”Rasakanlah neraka Jahanam. Rasakanlah! Panas Jahanam lebih panas lagi dari pada ini.” Tiba-tiba, ia melihat Nabi Muhammad SAW, sedang duduk berteduh di bawah pohon rindang. Ia lalu mendatangi Nabi dan berkata, ”Jiwaku sedang tak dapat di kendalikan.” Nabi kemudian berkata, ”Bukankah engkau sekarang sudah dapat menguasainya? Telah di bukakan pintu-pintu langit untukmu. Allah pun telah membanggakanmu di depan para malaikat.” Riwayat ini di keluarkan oleh Ibnu Abu Ad-Dunya. Kualitasnya mursal. Dikeluarkan pula oleh Ath-Thabrani dari hadis Buraidah secara Maushul. Pada sanadnya terdapat orang yang tidak di ketahui identitasnya. Wallahu A’lam.

Maha Benar ALLAH dengan segala Firmannya, Ampunilah kami Ya ALLAH, Hindarkanlah azab Neraka dai kami Ya Allah

Artikel Terkait :

Peringatan Tentang Neraka dari Al Qur’an Untuk Semua Manusia.

Takutlah akan Neraka…! Selamatkanlah Diri Kalian Dari Neraka…! Larilah dari Neraka..!

Road To Hell – JAlan Ke Neraka : Kegelisahan Orang-orang Beriman yang Takut Siksa dan Azab Neraka

The Road to Hell – Jalan ke Neraka : Doa Memohon Surga kepada Allah dan Doa Berlindung kepada Allah dari Neraka dalam Shalat.

Walhamdulillahi Rabbil’alamin

Neraka di Ciptakan Untukku, Sahabat-sahabatku, Saudara-saudaraku dari Kalangan Jin dan Manusia.

‘Abdullah bin Abi Al-Hudzail berkata, ”Neraka telah membuat sibuk orang yang memikirkan surga. Suatu ketika Yazid Ar-Raqasyi di cela karena sering menangis. Di katakan padanya, ”Seandainya neraka di ciptakan untukmu, engkau tidak akan lebih dari ini.” Ia lemudian berkata, ”Neraka tidak di ciptakan, kecuali untukku, sahabat-sahabatku, dan saudara-saudara dari kalangan jin dan manusia. Tidakkah engkau membaca ayat ini :

Download Mp3

sanafrughu lakum ayyuh aa al tstsaqal aa n i

31. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. surah / surat : Ar-Rahmaan Ayat : 31

Download Mp3

yursalu ‘alaykum aa syuw aats un min n aa rin wanu haa sun fal aa tanta sh ir aa n i

35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya). surah / surat : Ar-Rahmaan Ayat : 35

Download Mp3

h aadz ihi jahannamu al latii yuka dzdz ibu bih aa a lmujrimuun a

43. Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. surah / surat : Ar-Rahmaan Ayat : 43

Download Mp3

ya th uufuuna baynah aa wabayna h amiimin aa n in

44. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang memuncak panasnya. surah / surat : Ar-Rahmaan Ayat : 44

Ia kemudian berkeliling di dalam rumah, menjerit, menangis, dan tak sadarkan diri.”

Dibacakan kepada Rai’ah Al-Adawiyah ayat yang di dalamnya di singgung tentang neraka. Ia kemudian menjerit dan jatuh. Ia terus terjatuh sampai waktu yang di kehendaki Allah.

Suatu ketika Ibnu Wahb mendengar seseorang membacakan ayat :

Download Mp3

wa-i dz yata haa jjuuna fii al nn aa ri fayaquulu al dhdh u’af aa u lilla dz iina istakbaruu inn aa kunn aa lakum taba’an fahal antum mughnuuna ‘ann aa na sh iiban mina al nn aa r i

47. Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri:”Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?” surah / surat : Al-Mu’min Ayat : 47

Download Mp3

waq aa la al la dz iina fii al nn aa ri likhazanati jahannama ud’uu rabbakum yukhaffif ‘ann aa yawman mina a l’a dzaa b i

49. Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam:”Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari”. surah / surat : Al-Mu’min Ayat : 49

Download Mp3

q aa luu awa lam taku ta/tiikum rusulukum bi a lbayyin aa ti q aa luu bal aa q aa luu fa u d’uu wam aa du’ aa u a lk aa firiina ill aa fii dh al aa l in

50. Penjaga Jahannam berkata: “Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?” Mereka menjawab: “Benar, sudah datang”. Penjaga-penjaga Jahannam berkata:”Berdo’alah kamu”. Dan do’a orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka. surah / surat : Al-Mu’min Ayat : 50

Ia kemudian tersungkur tak sadarkan diri hingga akhirnya dimandikan dengan air bunga.

Ketika Mu’adzah Al-Adawiyah di pertemukan dengan suaminya, Shilah bin Asyyam, keponakannya menyuruh Shilah masuk kamar mandi dulu, lalu menyuruhnya memasuki rumah yang di taburi wewangian. Shilah kemudian melaksanakan shalat sampai shubuh. Tindakannya di ikuti oleh Mu’adzah. Keesokan harinya keponakannya mencela Shilah. Shilah berkata, ”Engkau kemarin menyuruhku ke sebuah tempat yang mengingatkanku ke neraka, lalu menyuruhku ke rumah yang mengingatkanku akan surga. Aku terus memikirkan ke duanya sampai shubuh.”

Al-Abbas bin -Wahid berkata berdasarkan informasi dari ayahnya bahwa jika neraka di sebutkan, Al-Auza’i tidak berhenti untuk terus mengingatnya, sehingga tidak ada seorangpun dapat mengajukan pertanyaan mengenai sesuatu kepadanya. Aku katakan kepada diriku, ”Engkau lihat, di majelis ini, ada orang yang hatinya terus-menerus merasa sedih.”

Aminah binti Abu Al-Wara’ adalah seorang ahli ibadah dan takut kepada Allah. Jika seseorang menyebut neraka, Aminah berkata, ”Masuklah ke dalam neraka, makan dan minumlah dari neraka.” Ia kemudian menangis. Ia bagaikan biji yang berada di atas penggorengan panas. Jika teringat neraka, ia menangis dan terus menangis.

‘Abdul Wahid bin Zaid berkata, ”Suatu ketika kami mendatangi suatu kaum di tengah laut. Begitu melihat kami mereka bubar. Sepanjang malam, kami mendengar jeritan mereka memohon perlindungan dari neraka. Keesokan harinya, kamu mendatangi mereka dan ternyata kami tidak melihat siapa pun di sana.”

Maha Benar ALLAH dengan segala Firmannya, Ampunilah kami Ya ALLAH, Hindarkanlah azab Neraka dai kami Ya Allah

Artikel Terkait :

Peringatan Tentang Neraka dari Al Qur’an Untuk Semua Manusia.

Takutlah akan Neraka…! Selamatkanlah Diri Kalian Dari Neraka…! Larilah dari Neraka..!

Road To Hell – JAlan Ke Neraka : Kegelisahan Orang-orang Beriman yang Takut Siksa dan Azab Neraka

The Road to Hell – Jalan ke Neraka : Doa Memohon Surga kepada Allah dan Doa Berlindung kepada Allah dari Neraka dalam Shalat.

Walhamdulillahi Rabbil’alamin

Cerita Gadis Jilbab : Ketika Sang Gadis Jilbab Membuka Rahasia Dirinya dan Menggetarkan ….

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri

Adi Sutrisno

Wartawan Riau Mandiri

Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin (23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia.
Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin,di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu. Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi.

Namun pada Sabtu ( 26/8 ) tengah lama, kondisi anak sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau berupa garis lurus. Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan mengecek kondisi Aslina. Waktu itu dia sempat menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya.

Bertemu Sang Ayah

Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. “Rasanya sangat sakit,kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak,” tuturnya. Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di tempat tidur.

Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri. “Wahai ayahku bisakah aku bertemu denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah,” ucapnya. Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria muda berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut, Aslina tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah.

Kemudian,kedua malaikat memperkenalkan bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya. Tentunya dia tidak menyangka karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55 tahun. Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud kedatangannya. Dia menjawab kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. Namun Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini, memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia menyebut rukun Islam satu persatu.

Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi membawa Aslina ke suatu tempat yang dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah tersebut. Tidak hanya itu, Aslina juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya sama. Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat empuk. Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia bertanya kepada sosok wanita tersebut. “Saya adalah roh dan amal ibadah mu selama di dunia,” kata wanita tersebut.

Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok wanita, red) dan dua malaikat menyaksikan beberapa kejadian di akhirat. Di antaranya, ada seorang pria berpakaian compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk. Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Aslina bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang. Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut sahadat. Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan kapak. Menurut keterangan amalnya, rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras orang lain.

Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan lahar panas yang mendidih. Kembali Aslina bertanya. Ustad tersebut selama hidup suka berzina dengan istri orang lain. Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabk an selama di dunia. Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya, hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama hidupnya wanita tersebut merupakan anak durhaka, yang tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malukepada orang lain.
Sosok Bayangan Putih Kejutkan Crew TV

Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Aslina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut lanjutan kisah ‘perjalanan ghaib’ yang dituturkan Aslina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.

Menurut Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan kejadian dan gambaran manusia, ia kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya berjalan tiga langkah, terdengar suara orang berzikir.

Kemudian sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara tersebut. Tapi Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih sebanyak 99 butir. Terdengar suara yang memerintahkan Aslina untuk berzikir selama dalam perjalanan. Dia berjalan lagi sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama dengan 10 jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan membaca tulisan Arab, berbunyi ‘Husnul Khotimah’. Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka’bah. Ketika melihat tulisan dan gambar Ka’bah seketika, dia dan amalnya tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah. Aslina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap gulita itu menjadi terang benderang.

Nabi Muhammad

Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara azan yang suaranya tidak seperti di Indonesia, namun bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat, roh Aslina hijrah ke tempat lain dengan perjalanan 40 hari. Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid Nabawi di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi Muhammad dan sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad sedang memberi makan fakir miskin. Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali diperlihatkan kejadian menakjubkan.

Tiba-tiba cahaya ‘Husnul Hotimah’ yang ada di tangannya lepas, kemudian mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan sehingga makam Nabi terlihat jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia, berwajah ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu, pandangan luas terbentang dan tajam. “Raut muka seperti orang Asia (oval, red) namun tidak kelihatan kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut adalah Nabi Muhammad,” katanya. Melihat peristiwa itu, lantas Aslina bertanya kepada malaikat dan amalnya. “Kenapa cahaya tersebut menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat. Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?” Dijawab bahwa Anda adalah orang yang mendapat syafaat dan hidayah dari Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat tantangan.

Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan pengawalnya berbalik arah untuk pulang. Rupanya ketika dalam perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah lapangan. Orang-orang tersebut meronta dan berdoa minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak tahan lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta dihidupkan kembali agar bisa bertaubat. “Jarak Aslina dengan mereka hanya lima meter, namun tak bias memberikan pertolongan, “ ujarnya.

Selama melihat kejadian itu, Aslina membaca Al Quran 30 juz, Hafis (hafal) dan khatam tiga kali. Kemudian membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Aslina berlari sepanjang Arab Saudi atau sepanjang Sabang sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian tersebut. Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya dikemudian hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir yang dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran zaman. Hal ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir, Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya. “Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan. Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan. Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku.”

Kejadian Aneh

Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat kejadian aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu, Aslina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan. Namun anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap dengan rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini diabadikan pengunjung dan krew SJTV. Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio Pemda, ditanyakan apakah sosok tersebut. Dia menjawab bahwa sosok tersebut merupakan jin.

Menutup pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang Paman Rustam Effendi kepada wartawan menyebutkan, selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan kurang percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini banyak hal-hal yang berubah, mulai dari penampilan hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya, “Selama ini dia memang rajin mengerjakan shalat tahajud dan membaca Al Quran setiap hari,” kata sang paman menutup kisah tersebut.

Sumber Asli / Kiriman dari Admin :

Lailahaillallah.mywapblog.com

http://lailahaillallah.mywapblog.com/sembahlah-allah-sadarlah-wahai-umat-ku-k.xhtml